TEATER
SEBAGAI ORGANISASI
Proses
Teater merupakan sebuah proses organisasi (bentuk kerja kolektif; dimana segala
macam orang dengan segala macam fungsinya tergabung dalam suatu koordinasi yang
rapih,dan juga mencakup juga pengertian sampai batas-batas yang sentimentil),
seperti hal nya diri manusia itu sendiri, atau layaknya seperti sebuah negara.
Keberhasilan suatu pertunjukan Teater dapat juga sebagai keberhasilan suatu
seni organisasi; baik organisasi penyelenggaraannya (Panitia Produksi) maupun
segi seni-seninya (Penyutradaraan, Penataan set, Permainan, Musik dan
unsur-unsur lain).
Berikut
ini contoh Elemen dari sebuah Group Teater dalam mengadakan sebuah Produksi.
-
Pimpinan Produksi
-
Sekretaris Produksi
-
Keungan Produksi / Bendahara
-
Urusan Dokumentasi
-
Urusan Publikasi
-
Urusan Pendanaan
-
Urusan Ticketing atau karcis
-
Urusan Kesejahteraan
-
Urusan Perlengkapan
-
Sutradara
-
Art Director / Pimpinan Artistik
-
Stage Manager
-
Property Master
-
Penata Cahaya
-
Penata Kostum
-
Penata setting
-
Perias / Make Uper
-
Penata Cahaya
-
Penata Musik
Setiap
Elemen memiliki tugas sendiri-sendiri dan sudah seharusnya untuk
bertanggungjawab penuh atas tugas itu (secara profesional). Sebagai Contoh
seorang Urusan Pendanaan, ia harus memikirkan seberapa besar dana yang
dibuhtuhkan? Dari mana dana itu didapatkan. Begitupula seorang Sutradara yang
bertanggungjawab atas pola permainan panggung; (akting pemain, cahaya,
bunyi-bunyian, set, property dan lain-lain).
Jikalau
kita memandang Elemen dalam Group Teater, ada kesamaan dengan elemen dalam
tubuh kita sendiri; setiap organ tubuh memiliki fungsi sendiri, tetapi saling
berhubungan dan tergabung dalam fungsi yang sempurna. Teater ibarat
laboratorium kehidupan itu sendiri, seperti yang diungkapkan Peter Brook “Teater
akan menjadi tempat yang indah bagi orang-orang yang mabuk dan kesepian, Teater
merupakan sebuah tindak budaya, Teater bukanlah tempat untuk melarikan diri
ataupun untuk mencari perlindungan”.
Manajemen Pertunjukan adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fisik, dan informasi yang berhubungan dengan pertunjukan agar pertunjukan dapat terlaksana dengan lancar dan terorganisir.
Fungsi dari manajemen pertunjukan:
o Perencanaan
Dalam perencanaan ini yang pertama dilakukan adalah menetapkan sasaran lalu memilih tindakan yang akan diambil dari berbagai alternatif yang ada.
o Pengorganisasian
Dalam proses ini dilakukan pengalokasian sumber daya, penyusunan jadwal kerja dan koordinasi antar unit-unit dalam suatu kepanitiaan.
o Pengendalian
Pengendalian di sini berarti membandingkan perencanaan dengan realisasi. Lalu mengambil tindakan koreksi atas realisasi yang tidak sesuai dengan perencanaan.
PROSES SEBELUM PEMENTASAN
o PEMBENTUKAN KEPANITIAAN
Agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan berjalan dengan lancar, maka dibentuklah suatu kepanitiaan kegiatan. Panitia adalah sekelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk mempertimbangkan dan mengurus hal-hal yang ditugaskan kepadanya. Tujuan apa yang ingin dicapai dalam kepanitiaan bersifat sementara dan jangka pendek, dalam artian bahwa kepanitiaan akan berakhir jika kegiatan/tugas selesai.
o PENENTUAN TEMA
Dalam suatu kegiatan sangat diperlukan suatu tema untuk memberi batasan dan memberi arah pada kegiatan yang akan dilakukan. Dan tema dalam suatu kegiatan dapat diambil dari kejadian yang ada di lingkungan kita. Misalnya tema tentang Alam ( SAVE THE NATURE GUYS).
o PEMBUATAN TIME SCHEDULE
Dalam suatu kepanitiaan harus membuat susunan jadwal kerja atau yang biasa disebut time schedule. Time schedule sendiri berfungsi untuk menertibkan kinerja tiap divisi dalam kepanitiaan. Dengan time schedule diharapkan kinerja panitia sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
o PENUNJUKAN STAGE MANAGER DAN PEMBUATAN RUN DOWN
Stage Manager bertugas merumuskan atau menetapkan secara lebih detail pelaksanaan acara pada hari-H terutama pada konsep penampilan dan pengisi acara, tata panggung dan tata lampu serta terjun langsung ke lapangan pada hari-H dan turun tangan langsung.
Run down adalah detail susunan acara dalam suatu kegiatan pada hari-H. Dalam run down tercantum secara detail person yang terlibat dan peralatan yang dibutuhkan dalam setiap penampilan serta keterangan-keterangan yang diperlukan.
o PEMENTASAN
? PRA PEMENTASAN
Dalam tahap ini dilakukan gladi bersih sebagai persiapan terakhir untuk menuju sebuah pementasan. Tujuan dari tahap ini adalah sebagai simulasi pada hari-H agar seluruh panitia yang terlibat siap untuk menghadapi kendala-kendala yang mungkin akan terjadi saat melakukan sebuah pementasan.
? PEMENTASAN
Pada tahap ini seluruh panitia diharapkan fokus pada pertunjukan sesuai dengan job description masing-masing dan berkoordinasi dengan stage manager agar pementasan berjalan sesuai dengan run down.
o LPJ
Ketika tugas telah selesai dilaksanakan, ketika acara telah berakhir, kerja kepanitiaan belumlah berakhir. Karena masih harus dilakukan pertanggungjawaban dari kepanitiaan dalam bentuk LPJ. LPJ dimaksudkan untuk memastikan, apakah planning yang dilakukan pada awal kepanitiaan berjalan sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA
Hamzah Adjib A., Pengantar Bermain Drama,
CV Rosda, Bandung.
Noer C. Arifin, Teater Tanpa Masa Silam, DKJ,
Jakarta, 2005.
Iman Sholeh & Rik Rik El Saptaria, Module
Workshop Keaktoran Festamasio 3, TGM, Yogyakarta,
2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar