CARA MENULIS NASKAH DRAMA/TEATER
Oleh: Luh Ketut Sri Widhiasih, S.Pd.
Naskah disini
diartikan sebagai bentuk tertulis dari
suatu drama. Sebuah naskah walaupun telah dimainkan berkali-kali, dalam
bentuk yang berbeda-beda, naskah tersebut tidak akan berubah mutunya.
Sebaliknya sebuah atau beberapa drama yang dipentaskan berdasarkan naskah yang
sama dapat berbeda mutunya. Hal ini
tergantung pada penggarapan dan situasi, kondisi, serta tempat dimana dimainkan
naskah tersebut.
Sebuah naskah yang baik harus memiliki tema, pemain / lakon dan plot atau
rangka cerita.
- Tema
Tema adalah rumusan inti
sari cerita yang dipergunakan dalam menentukan arah dan tujuan cerita. Dari
tema inilah kemudian ditentukan lakon-lakonnya.
- Lakon
Dalam cerita drama lakon
merupakan unsur yang paling aktif yang menjadi penggerak cerita.oleh karena itu
seorang lakon haruslah memiliki karakter, agar dapat berfungsi sebagai
penggerak cerita yang baik. Disamping
itu dalam naskah akan ditentukan dimensi-dimensi sang lakon. Biasanya ada 3
dimensi yang ditentukan yaitu :
·
Dimensi fisiologi ; ciri-ciri badani (usia, jenis kelamin, keadaan
tubuh, cirri-ciri muka,dll.)
·
Dimensi sosiologi ;
latar belakang kemasyarakatan (status sosial, pendidikan, pekerjaan, peranan
dalam masyarakat, kehidupan pribadi, pandangan hidup, agama, hobby, dll.)
·
Dimensi psikologis ; latar
belakang kejiwaan (temperamen, mentalitas, sifat, sikap dan kelakuan, tingkat
kecerdasan, keahlian dalam bidang tertentu, kecakapan, dll.)
Apabila kita mengabaikan salah satu saja dari ketiga
dimensi diatas, maka lakon yang akan kita perankan akan menjadi tokoh yang
kaku, timpang, bahkan cenderung menjadi tokoh yang mati.
- Plot
Plot adalah alur atau
kerangka cerita. Plot adalah suatu keseluruhan peristiwa didalam naskah. Secara
garis besar, plot drama dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
- Pemaparan (eksposisi)
Bagian
pertama dari suatu pementasan drama adalah pemaparan atau eksposisi. Pada bagian ini diceritakan mengenai
tempat, waktu dan segala situasi dari para pelakunya. Kepada penonton disajikan
sketsa cerita sehingga penonton dapat meraba dari mana cerita ini dimulai. Jadi
eksposisi berfungsi sebagai pengantar cerita.
- Dialog
Dialog berisikan kata-kata. Dalam drama
para lakon harus berbicara dan apa yang diutarakan mesti sesuai dengan
perannya, dengan tingkat kecerdasannya, pendidikannya, dsb. Dialog berfungsi
untuk mengemukakan persoalan, menjelaskan perihal tokoh, menggerakkan plot
maju, dan membukakan fakta.
- Komplikasi awal atau konflik awal
Kalau pada bagian pertama tadi situasi
cerita masih dalam keadaan seimbang maka pada bagian ini mulai timbul suatu
perselisihan atau komplikasi. Konflik merupakan kekuatan penggerak drama.
- Klimaks dan krisis
Klimaks dibangun melewati krisis demi
krisis. Krisis adalah puncak plot dalam adegan. Konflik adalah satu komplikasi
yang bergerak dalam suatu klimaks.
- Penyelesaian (denouement)
Drama terdiri dari sekian adegan, dimana
didalamnya terdapat krisis-krisis yang memunculkan beberapa klimaks. Satu
klimaks terbesar dibagian akhir selanjutnya diikuti adegan penyelesaian.
Sebagai pengayaan, lihat juga artikel berikut ini http://banknaskah-fs.blogspot.com/2012/12/langkah-langkah-menulis-naskah-drama.html
BalasHapus